Berita Orang Blog BeritaDetikhealth Sawah Bapokok Murah: Inovasi untuk Kedaulatan Pangan
BeritaDetikhealth

Sawah Bapokok Murah: Inovasi untuk Kedaulatan Pangan

Wasekjen PKB Daniel Johan mendukung sawah bapokok murah untuk kedaulatan pangan

 

Jakarta – Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, memberikan apresiasi terhadap inovasi sawah bapokok murah yang memungkinkan petani menanam padi dengan modal yang lebih terjangkau. Menurutnya, inovasi ini sangat signifikan dan menjadi kabar baik bagi para petani Indonesia.

“Ini adalah inovasi yang nyata dari petani, yang harus segera mendapatkan respons dari pemerintah untuk ditindaklanjuti serta diaplikasikan di lahan yang sesuai,” kata Daniel Johan dalam keterangannya, Selasa (18/2/2025).


Pengurangan Biaya Produksi Hingga 50%

Daniel menjelaskan bahwa metode sawah bapokok murah ini dapat mengurangi biaya produksi hingga 50%. Jika efektif, hal ini akan meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat ketahanan pangan Indonesia.

“Jika metode ini bisa mengurangi biaya dan meningkatkan hasil panen, dampaknya akan besar untuk kedaulatan pangan Indonesia,” tambahnya.


Teknologi Intensifikasi dan Remediasi Lahan (Tiara)

Daniel juga mengusulkan penggunaan Teknologi Intensifikasi dan Remediasi Lahan (Tiara). Teknologi ini dapat meningkatkan hasil panen lebih dari 30%.

“Sekitar 5 juta hektare sawah di Indonesia mengalami penurunan kesuburan tanah. Ditambah dengan perubahan iklim yang menyebabkan kekeringan dan abrasi tanah, produktivitas pun menurun. Potensi hasil panen sebenarnya bisa mencapai 7 hingga 8 ton GKP per hektare, namun rata-rata hanya 4 hingga 5 ton,” jelasnya.


Uji Coba Inovasi di Kalimantan

Inovasi Tiara sudah diuji di Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Tengah (Kalteng). Hasilnya menggembirakan, dengan peningkatan dari 2,7 ton/ha menjadi 3,7 ton/ha meskipun lahan memiliki kesuburan rendah. Demplot di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, juga menunjukkan kenaikan hasil panen minimal 1 ton/ha, yang meningkatkan pendapatan petani Rp 6,5 juta per musim.


Sawah Bapokok Murah: Solusi Pemerintah untuk Swasembada Pangan

Wakil Ketua Komisi IV DPR, Alex Indra Lukman, memperkenalkan metode sawah bapokok murah. Metode ini dapat mengurangi biaya produksi hingga 50% dibandingkan dengan metode konvensional.

“Dengan biaya produksi yang lebih rendah, pendapatan petani bisa meningkat. Hasil panen juga dapat bertambah dengan metode ini,” kata Alex, dalam keterangannya, Kamis (30/1/2025).


Pentingnya Dukungan Pemerintah

Alex juga berbicara dengan Kelompok Tani Bukik Baeh di Nagari Sungai Gayo Lumpo, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, pada Selasa (28/1/2025). Ia mengatakan bahwa sawah bapokok murah harus menjadi prioritas Kementerian Pertanian. Ini bagian dari upaya intensifikasi lahan untuk mewujudkan swasembada pangan yang diinginkan Presiden Prabowo Subianto.

“Dengan teknik sawah bapokok murah ini, produksi bisa mencapai 7 hingga 8 ton per hektare,” jelas Alex yang juga Ketua PDI Perjuangan Sumatera Barat.

 

Exit mobile version