
Gempa M7.7 Myanmar yang mengguncang pada 31 Maret 2025 menyebabkan ribuan korban jiwa. Pemerintah Myanmar segera memutuskan untuk mengumumkan masa berkabung nasional selama tujuh hari untuk menghormati para korban.
“Myanmar mengumumkan tujuh hari berkabung nasional atas gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,7 skala richter yang melanda Myanmar pada hari Jumat,” kata suara pemberitahuan media pemerintah Myanmar, MRTV, yang dilansir Anadolu Agency, Selasa (1/4/2025).
Pemerintah Myanmar mengumumkan pengumuman tersebut pada Senin (31/3) waktu setempat. Selama masa berkabung, bendera nasional dikibarkan setengah tiang sebagai bentuk penghormatan kepada para korban gempa M7.7 Myanmar.
Pemerintah Myanmar Umumkan Masa Berkabung Nasional
Pemerintah Myanmar mengumumkan pengumuman tersebut pada Senin (31/3) waktu setempat. Selama masa berkabung, bendera nasional dikibarkan setengah tiang sebagai bentuk penghormatan kepada para korban.
Tim Informasi Administrasi Negara Myanmar melaporkan jumlah korban tewas akibat gempa telah mencapai 2.056 orang. Selain itu, sekitar 3.900 orang mengalami luka-luka dan hampir 270 lainnya dilaporkan hilang.
Jumlah korban jiwa terus bertambah. Pemerintah Myanmar menyatakan bahwa angka korban tewas sekarang sudah melampaui 2.000 orang.
“Lebih dari 2.000 orang sekarang dipastikan tewas di Myanmar setelah gempa bumi terbesar yang melanda negara ini,” kata suara pemberitahuan pemerintah Myanmar yang dikutip CNN.
Bantuan Internasional Berdatangan
Beberapa negara, termasuk Rusia, India, Tiongkok, Thailand, serta organisasi internasional seperti PBB dan UEA, telah mengirimkan tim penyelamat dan evakuasi khusus. Donasi kemanusiaan juga mulai disalurkan untuk membantu korban terdampak bencana.
Namun, proses distribusi bantuan menghadapi berbagai kendala. Dikutip dari Associated Press (AP), pemadaman listrik dan gangguan jaringan komunikasi menghalangi penyaluran bantuan ke daerah terdampak. Selain itu, kekurangan alat berat juga menyebabkan operasi penyelamatan dan evakuasi tidak berjalan maksimal.
Kerusakan Bangunan dan Korban Lainnya
Gempa ini mengakibatkan lebih dari 10.000 bangunan runtuh atau mengalami kerusakan parah di daerah tengah dan barat maritim Myanmar. Salah satu kejadian paling tragis terjadi di distrik Mandalay, di mana sebuah gedung kelas prasekolah runtuh, menewaskan 50 anak dan beberapa guru.
Analisis kecepatan kerusakan oleh Lab AI for Good bersama Microsoft berdasarkan gambar satelit Mandalay menyatakan bahwa 515 bangunan mengalami kerusakan antara 80 hingga 100 persen, sementara 1.524 bangunan lainnya rusak dengan tingkat kerusakan antara 20 hingga 80 persen.
Leave feedback about this