Mobiles

Bioetanol Beri Kenaikan Ketahanan Energi Nasional

Kolaborasi Pertamina–Toyota, Uji Coba Bioethanol 100% di GIIAS 2024
Bioetanol Foto: Pertamina

Jakarta

Indonesia mempunyai potensi besar untuk merubah penggunaan materi bakar fosil dengan bioetanol. Terlebih Bioetanol yg dihasilkan dari sumber daya biomassa seumpama molases tebu, sorgum, jagung, ataupun singkong menampilkan potensi besar bagi menghemat emisi karbon sesuai dengan rencana pemerintah untuk menghemat emisi.

Peneliti ITB Prof. Dr. Ronny Purwadi, menyampaikan salah satu argumen penting yang mendukung pengembangan bioetanol yakni kenaikan ketahanan energi nasional.

“Indonesia tergolong negara dengan tingkat konsumsi energi yg tinggi dan masih sungguh bergantung pada materi bakar fosil yang sebagian besar diimpor. Ketergantungan ini menempatkan Indonesia pada posisi rentan kepada fluktuasi harga minyak dunia, sehingga sanggup mempunyai efek negatif pada perekonomian nasional,” kata Ronny.

Baca juga: Toyota: Bahan Bakar Bioetanol Dapat Sejahterakan Petani

“Dengan menyebarkan bioetanol selaku alternatif materi bakar, Indonesia sanggup menghemat ketergantungan pada impor minyak, mengembangkan kemandirian energi, dan melindungi ekonomi dari guncangan eksternal,” Ronny menambahkan.

Ronny juga menyodorkan dalam upaya mendorong penggunaan bioetanol selaku bab dari penyelesaian energi nasional, Kementerian ESDM sudah menyusun roadmap buat pengembangan bioetanol di sektor transportasi. Langkah ini menjadi sungguh penting mengingat potensi besar bioetanol dalam mendukung transisi energi higienis di Indonesia.

Kolaborasi Pertamina–Toyota, Uji Coba Bioethanol 100% di GIIAS 2024Kerja sama Pertamina–Toyota, Uji Coba Bioethanol 100% di GIIAS 2024 Foto: Pertamina

“Inisiatif penggunaan gabungan bioetanol E5 sudah akan diimplementasikan dalam skala terbatas, dan upaya ini layak dihargai selaku awal yang baik. Namun, implementasi E5 skala nasional diperlukan sanggup secepatnya diwujudkan,” ujar Ronny.

Baca juga: Toyota Punya Innova Zenix Hybrid Bioetanol, Kapan Bahan Bakarnya Siap?

“Kita wajib mendukung target pemerintah selanjutnya bagi jangka menengah dan jangka panjang dalam mengembangkan gabungan bioetanol menjadi E10 pada tahun 2029 sampai E20 pada tahun 2035. Dengan roadmap yg terang dan tunjangan regulasi yg kuat, pengembangan ekosistem bioetanol di Indonesia sanggup berlangsung dengan baik. Implementasi bioetanol sanggup mendukung penghematan ketergantungan Indonesia pada materi bakar fosil, sekaligus menyodorkan efek nyata pada perekonomian dan lingkungan hidup,” tutup Ronny.

20D

Respons Jokowi soal Luhut Minta Pertamina Akuisisi Perusahaan di Brasil

20D

Respons Jokowi soal Luhut Minta Pertamina Akuisisi Perusahaan di Brasil


bioetanolbioetanol 20 persen

Leave feedback about this

  • Quality
  • Price
  • Service

PROS

+
Add Field

CONS

+
Add Field
Choose Image
Choose Video