Jatim Moncer

Nugget Limbah Bandeng: Inovasi Makanan Premium di Surabaya

Siswa di Surabaya bikin nugget premium dari limbah ikan bandeng

Nugget limbah bandeng yang sebelumnya hanya dianggap sebagai sampah atau diberikan kepada binatang liar kini telah diubah menjadi makanan premium yang lezat oleh siswa dari Sekolah Menengah Pertama Islam Al-Azhar (SMPIA) 13 Surabaya.

Melalui penemuan nugget dari limbah bandeng, kelompok siswa yang menamakan diri mereka Five Stars berhasil meraih medali emas dalam ajang ilmiah internasional, 5th Youth International Science Fair (YISF). Inovasi ini membuktikan bahwa limbah bandeng yang selama ini diabaikan bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menciptakan produk bergizi dan berguna bagi masyarakat.

Tim Five Stars yang terdiri dari lima siswa berbakat, yaitu Felio Altaf Prajataro, Muhammad Farzana Admawidiya, Daekenzie Ar Rayyan Adityawarman, Richie Medina Tarwoto, dan Zivara Rahmalika Alyadena Marisar Sahib, memanfaatkan limbah bandeng yang ditemukan di pasar-pasar Surabaya.

Inovasi Nugget Limbah Bandeng: Berawal dari Pasar Tradisional

Felio Altaf Prajataro mengungkapkan bahwa ide pembuatan nugget ini bermula saat mereka membantu ibu belanja ikan di pasar. Di sana mereka menemukan banyak sisa tulang bandeng, sisik, dan organ lainnya.

“Idenya muncul ketika kami melihat banyaknya limbah bandeng yang tidak dimanfaatkan dengan baik. Kami berpikir bagaimana jika limbah ini bisa dijadikan makanan yang bergizi dan bermanfaat,” kata Felio pada Minggu (2/3/2025).

Limbah bandeng yang digunakan dalam pembuatan nugget ini terdiri dari sisik, tulang, dan organ dalam. Seluruh bahan tersebut dicuci bersih, dihancurkan, dan dicampur dengan bumbu rempah seperti garam, gula, dan lada untuk menciptakan rasa nugget yang lezat.

Kandungan Gizi Nugget Limbah Bandeng yang Menakjubkan

Muhammad Farzana Admawidiya menjelaskan bahwa kandungan gizi dalam nugget ini sangat kaya setelah diproses dengan menggunakan terung suweg. Tim juga melakukan uji laboratorium untuk memastikan mutu produk.

“Hasilnya, nugget ini mengandung gizi yang lengkap. Di antaranya, karbohidrat sebesar 24,02%, lemak 14,82%, dan protein 20,44%. Kadar kalsium yang ditemukan dalam nugget ini mencapai 10 mg. Hasil uji organoleptik menunjukkan skor rata-rata 8, yang artinya produk ini diterima dengan baik oleh masyarakat,” kata Farzana.

Nugget Bandeng Lebih Digemari Anak-Anak

Farzana menambahkan, nugget ini lebih disukai dalam bentuk nugget karena anak-anak lebih mudah mengonsumsinya.

“Jika dikonsumsi dalam bentuk nugget, tentunya lebih menarik, apalagi bagi anak-anak. Selain itu, nugget ini memiliki kandungan gizi yang lengkap dan bebas dari zat kimia berbahaya,” jelas Farzana.

Penghargaan Internasional: Nugget Limbah Bandeng Raih Medali Emas

Richie Medina Tarwoto menambahkan bahwa produk ini mulai disarankan sebagai varian hidangan dalam kampanye Makan Bergizi Perdeo (MBG) agar siswa lebih tertarik untuk mengonsumsinya.

“Nugget ini sangat sehat dengan rasa yang enak, dan cocok dengan kampanye pemerintah untuk mengurangi stunting,” ujar Richie.

Keberhasilan pembuatan nugget dari limbah bandeng ini membuat tim Five Stars meraih medali emas dalam ajang 5th Youth International Science Fair (YISF). Selain itu, mereka juga menerima penghargaan Istimewa dari Malaysia Young Scientists Organization (MYSO).

Daekenzie Ar Rayyan Adityawarman mengungkapkan bahwa mereka membutuhkan waktu tiga bulan untuk meneliti dan mengembangkan produk ini sebelum dipresentasikan di ajang internasional.

“Juri sangat mengapresiasi produk kami. Kami juga berhasil meraih predikat Special Award dari MYSO. Tentunya ini menjadi kejutan bagi kami karena tim kami masih relatif baru,” kata Daekenzie.

Ajang 5th YISF dan 7th Youth National Science Fair (YNSF) merupakan ajang ilmiah bergengsi yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientists Association (IYSA) bekerja sama dengan Universitas Negeri Malang (UM). Kompetisi ini diikuti oleh 350 peserta dari 75 tim, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

“Di YISF, peserta harus menyampaikan presentasi menggunakan bahasa Inggris. Peserta juga datang dari berbagai negara, termasuk Timur Tengah,” tambahnya.

Leave feedback about this

  • Quality
  • Price
  • Service

PROS

+
Add Field

CONS

+
Add Field
Choose Image
Choose Video