
Dalam rangka memperingati Hari Kartini, BRI meluncurkan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang bertujuan untuk empower wanita Indonesia melalui berbagai kegiatan. Salah satunya adalah pelaksanaan BRInita (BRI Bertani di Kota).
BRInita: Pemberdayaan Perempuan Indonesia Melalui Urban Farming
BRI mendukung pemberdayaan perempuan dengan program urban farming, yang memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengelola pertanian perkotaan. Program ini telah dilaksanakan di 31 lokasi yang tersebar di 15 provinsi di Indonesia, dengan mayoritas pengelolaan dilakukan oleh kelompok perempuan.
Secara khusus, Kelompok Usaha Kosagrha Lestari di Kelurahan Medokan Ayu, Surabaya, Jawa Timur, telah sukses menjalankan program ini. BRI Peduli membantu kelompok ini, yang mayoritas anggotanya adalah perempuan.
“Sejak 2021, kelompok ini berkembang pesat dengan jumlah anggota mencapai 51 orang. Mereka mengolah lahan tidur seluas 800 meter persegi di tengah pemukiman untuk dijadikan kebun sayuran,” ujar Pridha Nashari Rahmatika, Ketua Kelompok Kosagrha Lestari, dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (23/4/2025).
Empower Wanita Indonesia Melalui Pendidikan dan Pelatihan Urban Farming
Seiring dengan dukungan dari program BRInita yang dimulai pada 2023, kelompok tersebut kini semakin berkembang. Mereka tidak hanya mendapatkan keuntungan dari hasil pertanian, tetapi juga memperoleh pendidikan mengenai teknik urban farming.
BRI Peduli menyelenggarakan workshop pada Kamis, 17 April 2025, dengan tema Urban Farming, yang diikuti oleh mereka untuk memperdalam pengetahuan bertani di kota.
“Dengan adanya program BRInita, kami semakin bersemangat dan merasa sangat terbantu dalam perkembangan kelompok ini. Program ini juga memberikan pelatihan tentang cara bertani di kota yang sangat berguna bagi kami dalam menjaga ketahanan pangan,” ungkap Pridha.
Peningkatan Ekonomi dan Keterampilan Melalui Program BRInita
Saat ini, Kelompok Kosagrha Lestari dapat menghasilkan pendapatan bulanan antara Rp2 juta hingga Rp10 juta dengan berbagai jenis hasil pertanian seperti sayur-sayuran, tomat, buah-buahan, jagung putih, serta produk berbasis ikan gurame, nila, dan ayam.
“Program BRInita benar-benar mengubah kehidupan kami. Kami tidak hanya memperoleh pendapatan, tetapi juga meningkatkan ketahanan pangan di komunitas kami,” tambah Pridha.
BRInita: Menjawab Tantangan Kemandirian Perempuan Perkotaan
Corporate Secretary BRI, Agustia Hendy Bernadi, menjelaskan bahwa program BRInita adalah salah satu upaya BRI untuk menjawab tantangan kemandirian daerah perkotaan di Indonesia. BRI bekerja sama dengan pemerintah untuk memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi perempuan.
Sejak diluncurkan pada 2022, agenda BRInita telah memberikan manfaat langsung bagi 1.160 jiwa, sebagian besar perempuan. Selain itu, program ini berkontribusi pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 20,16%, serta mengurangi angka stunting sebanyak 11,27%.
DDampak Lingkungan Positif melalui Empower Wanita Indonesia
Program BRInita juga membawa dampak positif bagi lingkungan. Dengan melaksanakan urban farming, Kelompok Kosagrha Lestari berhasil menghasilkan 3.398,2 kg pupuk organik cair, 2.218 liter eco enzyme, 64 produk olahan pupuk, 80 kg maggot BSF, dan 238,61 kg CO2-eq. Kontribusi ini sangat membantu meningkatkan efisiensi emisi gas rumah kaca, yang mendukung upaya keberlanjutan yang diusung oleh program ini.
“Inisiatif ini membantu memperbaiki kualitas lingkungan sekitar. Kami merasa bangga bisa berkontribusi pada pengurangan dampak perubahan iklim,” ujar Hendy.
Monitoring dan Pengembangan Hasil Urban Farming
Selain mendukung pengelolaan hasil urban farming, BRI juga melakukan monitoring rutin untuk memastikan keberlanjutan program ini. Dengan demikian, hasil pertanian yang diperoleh akan meningkatkan nilai ekonomi dan mencakup pemasaran, pengelolaan, serta penjualan hasil pertanian.
“BRInita adalah wujud nyata pemberdayaan perempuan untuk membantu mereka mengemban tugas besar. Program ini bukan hanya berfokus pada lingkungan keluarga, tetapi juga di lingkungan sosial yang lebih luas. Semangat Kartini menginspirasi kami untuk terus maju, mengubah kekurangan menjadi kekuatan, dan menjadikan perempuan sebagai agen perubahan yang berarti,” tutup Hendy.
Leave feedback about this