Denpasar – Umat Islam di seluruh Indonesia bersiap menyambut Awal Puasa Ramadhan 2025, momen suci yang ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Bulan Ramadhan merupakan waktu penuh keberkahan, sebagaimana Allah sampaikan dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 183, di mana umat Islam diwajibkan untuk berpuasa sebagai bentuk ketakwaan.
Sidang Isbat Penentu Awal Puasa Ramadhan 2025
Kementerian Agama (Kemenag) akan menyelenggarakan sidang isbat pada Jumat, 28 Februari 2025, untuk menentukan secara resmi kapan mereka akan memulai Awal Puasa Ramadhan 1446 H. Sidang ini akan melibatkan unsur ormas Islam, MUI, BMKG, para ahli falak, serta perwakilan DPR dan Mahkamah Agung. Baca lebih lanjut tentang sidang isbat di sini.
Hilal sebagai Penentu Awal Bulan Ramadhan
Ijtimak akan terjadi pada pagi hari, pukul 07.44 WIB. Berdasarkan perhitungan, ketinggian hilal berada antara 3° hingga 4,7°, dengan sudut elongasi hingga 6,2°. Meskipun secara hisab sudah memenuhi kriteria, pengamatan langsung atau rukyat tetap menjadi bagian penting dalam pengambilan keputusan. Untuk memahami lebih jauh tentang hilal dan rukyat, Anda bisa membaca artikel terkait tentang cara menghitung hilal.
Awal Puasa Ramadhan 2025 Versi NU dan Pemerintah
Nahdlatul Ulama dan pemerintah Indonesia menggunakan metode rukyatul hilal. Jika hilal tidak dapat terlihat pada 29 Syakban, maka awal puasa kemungkinan besar akan jatuh pada Minggu, 2 Maret 2025, dengan istikmal (penyempurnaan bulan Syakban menjadi 30 hari). Sementara itu, pemerintah Indonesia telah menetapkan jadwal libur Ramadhan, termasuk hari libur untuk aktivitas keagamaan.
Penetapan Awal Ramadhan 2025 oleh Muhammadiyah
Sementara itu, Muhammadiyah telah menetapkan bahwa Awal Puasa Ramadhan 2025 jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025, berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal. Ini tertuang dalam Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025, yang menyatakan hilal sudah wujud di atas ufuk saat matahari terbenam.
Perbedaan Penentuan Hari Pertama Puasa
Menurut peneliti BRIN, Prof. Thomas Djamaluddin, posisi hilal saat itu masih dekat dengan matahari dan visibilitasnya cukup rendah di beberapa wilayah. Maka dari itu, ada kemungkinan terjadinya perbedaan awal puasa antara Muhammadiyah dan pemerintah.
Menyambut Awal Puasa Ramadhan dengan Damai
Perbedaan penetapan bukan hal baru di Indonesia. Pihak yang berwenang mengimbau masyarakat untuk tetap saling menghormati keputusan masing-masing, menjalankan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan, dan menjadikan Ramadhan sebagai momen untuk mempererat ukhuwah Islamiyah.